pantner

Kamis, 14 Februari 2013

kerugian PLN surakarta dilanda puting beling

Kerugian PT PLN Area Surakarta dari kWH yang hilang akibat padamnya listrik Rabu (14/2/2013) malam diperkirakan mencapai nilai Rp548,10 juta.
Sementara, kerugian dari rusaknya jaringan listrik akibat hujan deras disertai badai pada Rabu sore diperkirakan kurang dari Rp200 juta. Pejabat Humas PT PLN Area Surakarta, Suharmanto, menyampaikan wilayah yang mengalami kerusakan jaringan pada saat terjadi hujan badai Rabu sore di antaranya rusaknya feeder di gardu induk Jajar II yang menyambung jaringan listrik di kawasan Kerten, Slamet Riyadi hingga perempatan Gendengan.

gardu induk Jajar II yang menyambung jaringan listrik di kawasan Kerten, Slamet Riyadi hingga perempatan Gendengan.

Selain itu, feeder di gardu induk Jajar I juga rusak sehingga kawasan Manahan hingga kota juga padam.

“Di Jajar 7, Jajar 8, Jajar 10, Jajar 12 yang menyambung listrik sampai ke wilayah Gondangrejo, kemudian Mangkubumen 7 yang menyambung mulai dari kota, Sangkrah, Semanggi hingga Laban, juga semua padam,” kata Suharmanto, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (14/2/2013).

Dari padamnya listrik di kawasan-kawasan tersebut, terang Suharmanto, maka ada potensi konsumsi listrik yang hilang sebesar 687.078,74 kWH. “Nilainya mencapai Rp548,10 juta,” ujar dia.

Dari hasil inventarisasi PLN, total pelanggan yang terkena pemadaman mencapai 80.000-90.000 pelanggan, dengan rata-rata lama padam enam jam. “Hari ini masih ada yang padam, tapi hanya sekitar empat pelanggan di daerah Ngipang.”

Sementara, kerusakan jaringan yang juga menyebabkan kerugian meski tidak mencapai nilai Rp200 juta di antaranya kabel, kawat, tegangan menengah (TM) dan TR yang tertimpa pohon, isolator pecah, penghubung kawat dan jaringan, alat penangkal petir dan jumper trafo 1 phase. Menurutnya, kerusakan alat jaringan itu tidak termasuk fatal. Karena, sejak Juli 2012 lalu PLN sudah mulai mendesain tiang dan jaringan listrik agar lebih aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar