Hujan deras disertai angin ribut Rabu (13/2/2013) berdampak cukup hebat bagi Kota Bengawan. Sedikitnya 19 kelurahan di Solo terkena dampak kerusakan akibat badai yang berlangsung sekitar satu jam itu. Tercatat ada 177 rumah rusak, empat sekolah rusak, 38 pohon tumbang, satu baliho dan satu gapura ambruk serta satu tower radio roboh.
“Pasar darurat Pasar Kliwon juga rusak tapi tidak parah,” papar Kepala Kesbangpol Solo, Suharso, saat ditemui wartawan di Balaikota, Kamis (14/2/2013).
Menurut Suharso, bencana yang terjadi rabu terhitung besar melihat dari dampak yang dihasilkan. Dijelaskannya, ada tiga kecamatan yang terkena kerusakan parah yakni Kecamatan Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari yang tersebar di 19 kelurahan. Meski menimbulkan kerugian akibat rusaknya fasilitas umum dan privat, pihaknya mencatat tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
“Sejauh ini belum ada korban jiwa. Namun sejumlah arus lalu lintas di Solo terpaksa dialihkan karena masih ada yang tertutup pohon,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku telah menginstruksikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk merampingkan pohon yang sudah terlalu lebat rantingnya. Selain itu, dirinya juga telah menginstruksikan Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) untuk mengevaluasi baliho dan reklame yang ada di jalan umum.
“Sudah saya sampaikan ke DTRK untuk mengevaluasi titik-titik baliho yang membahayakan pengguna jalan,” katanya. Rudy pun berpesan untuk tidak melelang lagi baliho yang berpotensi mendatangkan bahaya tersebut.
Selain berkoordinasi dengan DKP dan DTRK, Walikota memerintahkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk menginventarisasi jumlah sekolah yang rusak. Menurutnya, sejumlah infrastruktur publik maupun milik warga yang rusak bakal diusahakan untuk diberi gantinya. Pihaknya siap memanfaatkan dana tak terduga yang teralokasi Rp2 miliar untuk dampak bencana itu.telah dihinpun solopoas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar